Warung Tanpa Diskon

BY i-we IN , , No comments

Lebih enak belanja di minimarket, supermarket, swalayan atau mall daripada belanja di warung dan toko kelontong biasa di samping rumah. Di pasar moderen udaranya adem dan bisa santai pilih-pilih sepuas hati. Selain itu juga banyak berikan diskon gila-gilaan, jadi bisa menghemat pengeluaran. Apalagi sekarang keberadaannya semakin dekat dengan rumah dan bertebaran di mana-mana. Lengkaplah sudah.

Apakah benar seperti itu?

Ternyata tak selalu begitu. Yang perlu diingat adalah kita harus serba teliti sebelum membeli. Jika tidak begitu maka dompet bisa “bocor” tanpa terasa. Lembaran yang ditempel berwarna-warni menawarkan diskon menarik dibawah harga standar, bisa jadi tak sesuai ketika membayarnya di kasir. Karena ternyata masih ada saja “penipuan” model seperti ini. Entah sengaja atau tidak. Entah kesalahan pemrogram yang tidak menginput harga diskon secara otomatis pada komputer, ataukah kesalahan kasir yang kurang memperhatikan produk-produk yang seharusnya mendapat potongan harga.

Intinya, harus teliti. Apalagi sebagai pelajar, mahasiswa/siswi, anak kost, karyawan/wati dan ibu rumah tangga yang benar-benar memperhatikan uang pengeluaran belanja. Harus diperhatikan dengan baik. Kalau perlu ubahlah HaPe menjadi kalkulator. Dengan kalkulator tersebut jumlahkan semua barang yang akan dibeli.

Ketik dan jumlahkan semua angka rupiah harga barang yang dibeli, yang terkadang lucu untuk ditulis. Di zaman yang serba mahal ini masih saja ada harga barang dengan nominal belasan rupiah mengiringi angka ribuan di depannya. Rupiah, oh rupiah… anak kecil sekarang ini diberi uang Rp 50, Rp 100, Rp 200 saja hampir bisa ditebak bakalan ngambek atau menangis.

Kembali ke masalah belanja. Pastikan harga yang tertera pada label harga diketik dengan benar untuk menjumlahkan semua barang yang dibeli. Termasuk diskon-diskonnya. Jangan sampai dompet kebobolan karena tertarik dengan barang diskon, padahal awalnya tidak ada rencana membelinya. Dengan alasan untuk cadangan, mumpung ada diskon. Tapi ternyata ketika bayar di kasir barang tersebut tidak dipotong harga. Nyesel nggak tuh.

Dengan kalkulator HaPe bisa langsung di-cek&ricek jika di kasir ada perbedaan jumlah belanjaan. Tapi sekedar masukan, tak perlu ditunjukkan kalau kita juga menghitung belanjaan dengan kalkulator HaPe. Cukup kita sendiri yang tahu. Kalau ada perbedaan, kita tinggal protes dan minta si kasir untuk memeriksa harga barang yang tidak sesuai.

Hahahaha…

Kalau sudah ribet begini, mau pilih belanja di mana? Di tempat yang adem tapi rumit menghitungnya karena di akhir penjumlahan belanja juga masih dibebani pajak beberapa persen. Atau di warung dan toko kelontong biasa yang sederhana dan tanpa diskon tapi harganya juga lugas, dan pembeli pun tidak dikenai pajak barang belanjaan.

Putuskan sendiri ya…