Teruslah Ngeblog

BY i-we IN , , No comments

Ada cerita di balik tertulisnya sebuah cerita. Ada media yang bisa bangkitkan semangat terbentuknya rangkaian kata. Tidak hanya sepatah atau dua patah kata, tapi bisa tercipta berjuta-juta. Belum ada istilah tepat untuk diterjemahkan ke dalam bahasa kita, namun manfaatnya sudah dirasakan oleh siapa saja. Manfaat yang dilahirkan darinya pun sungguh luar biasa. Itulah blog.

Ngeblog menjadi istilah yang pas dipakai untuk kegiatan ini. Berawal dari sekedar membagi kisah dan kabar berita, menjalin kawan dan berkunjung sapa lewat komentar usai membaca, serta mengembara tuk mencari ilmu yang terbentang di seluruh jagat raya. Mesin pencari Google dan rivalnya juga semakin mendekatkan pembaca dengan karya tulis blogger pada penjelajahan informasi tentang apa saja.

Ngeblog bukan sekedar menulis cerita, tapi bisa berlanjut dengan tatap muka. Wujud dari 'kopdar' atau acara pertemuan dengan sesama blogger tentu akan bisa membuktikan betapa hebatnya ngeblog. Ada diskusi, ada pemecahan solusi. Ada rencana, ada pula tindakan nyata. Keunikan berbahasa dan kelihaian mengaduk-aduk kata serta keakraban yang hangat di dunia maya bisa menjadi keunikan berbeda ketika telah duduk di ruangan yang sama. Beda kepala, tentu berbeda pula aksi dan reaksinya. Yang pasti, ngeblog dan 'kopdar' itu asyiknya luar biasa. Hahahaha...

Pada saat dunia sedang digandrungi oleh situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter, ngeblog tetap tidak kehilangan ciri khasnya. Seperti yang diutarakan oleh pemilik blog www.anazkia.blogspot.com, bahwa dari sebuah tulisan, blog juga bisa dijadikan sebagai rujukan informasi, berita dan opini yang terpercaya melalui mesin pencari. Blog juga bisa dijadikan sebagai sarana berbagi pengetahuan dan informasi secara lebih detil dan mendalam, serta mampu mewadahi gagasan dengan sebuah karangan, bukan sekedar satu kalimat saja. Dan, blog juga menjadi simbol kebebasan dalam menyatakan pendapat dan argumentasi.

Jadi, munculnya jejaring sosial ini justru bisa mendukung kegiatan ngeblog para blogger. Dengan sekelumit kata penggoda, pengguna jejaring sosial dirangsang menuju ke arah link untuk membaca blog. Itu artinya, ada ruang yang lebih luas bagi pengguna lain untuk ikut menikmatinya, tentu saja selain para blogger yang memang sudah berkecimpung dalam aktifitas ngeblog.

Update status di facebook dan twitter. Pasang link ke arah blog. Dan, alhasil semakin banyak yang membacanya. Menarik, bukan? Syukur-syukur bisa mengajak mereka menjadi bagian dari blogger baru.

Ngeblog pun tidak sekedar iseng mengisi waktu, malah terkadang bisa memacu tumbuhnya kreatifitas. Jika di dalam sebuah kreatifitas ada hal lain yang bisa bernilai menjadi materi, mengapa tidak didekati? Menghasilkan uang dari sebuah kreatifitas, bukan hal yang patut untuk dipermalukan. Dengan kegiatan ngeblog, penulis bisa jadi orang kreatif yang mampu menghasilkan uang. Menulis keterangan suatu benda atau jasa untuk memberi pengetahuan secara utuh kepada pembaca, itu suatu keahlian. Menulis suatu benda atau jasa agar dapat diketahui maksud dan kegunaannya dengan tulisan yang asyik dibaca , juga suatu keahlian yang tidak semua orang dapat melakukannya. Kalau kreatifitas sudah mendapat porsi yang layak sebagai penghargaan terhadap sebuah jerih payah, waktu menawarkannya penulis juga bisa saja bilang "wani piro.???" ( = berani berapa.??? ) Hahahaha, macam iklan di TV saja.

Ngeblog juga bisa memunculkan kreasi selain dalam bentuk tulisan atau postingan. Ada template, ada widget, ada sidebar, ada header, ada kode HTML, ada kode javascript, ada PHP dan masih banyak istilah lain yang bisa menambah daya tarik tampilan sebuah blog. Semakin mendalami dan semakin kreatif mengutak-atik, maka kegiatan ngeblog pun tidak hanya sekedar menunjukkan bahasa tulisan tapi juga menyuguhkan panorama indah pada tampilannya. Dan, semakin asyik pula kegiatan ngeblog ini. Maka tak akan ada komentar atau larangan " Jangan baca tulisan blogger !!! "

Jadi, ayo... teruslah ngeblog.!!!

Warung Tanpa Diskon

BY i-we IN , , No comments

Lebih enak belanja di minimarket, supermarket, swalayan atau mall daripada belanja di warung dan toko kelontong biasa di samping rumah. Di pasar moderen udaranya adem dan bisa santai pilih-pilih sepuas hati. Selain itu juga banyak berikan diskon gila-gilaan, jadi bisa menghemat pengeluaran. Apalagi sekarang keberadaannya semakin dekat dengan rumah dan bertebaran di mana-mana. Lengkaplah sudah.

Apakah benar seperti itu?

Ternyata tak selalu begitu. Yang perlu diingat adalah kita harus serba teliti sebelum membeli. Jika tidak begitu maka dompet bisa “bocor” tanpa terasa. Lembaran yang ditempel berwarna-warni menawarkan diskon menarik dibawah harga standar, bisa jadi tak sesuai ketika membayarnya di kasir. Karena ternyata masih ada saja “penipuan” model seperti ini. Entah sengaja atau tidak. Entah kesalahan pemrogram yang tidak menginput harga diskon secara otomatis pada komputer, ataukah kesalahan kasir yang kurang memperhatikan produk-produk yang seharusnya mendapat potongan harga.

Intinya, harus teliti. Apalagi sebagai pelajar, mahasiswa/siswi, anak kost, karyawan/wati dan ibu rumah tangga yang benar-benar memperhatikan uang pengeluaran belanja. Harus diperhatikan dengan baik. Kalau perlu ubahlah HaPe menjadi kalkulator. Dengan kalkulator tersebut jumlahkan semua barang yang akan dibeli.

Ketik dan jumlahkan semua angka rupiah harga barang yang dibeli, yang terkadang lucu untuk ditulis. Di zaman yang serba mahal ini masih saja ada harga barang dengan nominal belasan rupiah mengiringi angka ribuan di depannya. Rupiah, oh rupiah… anak kecil sekarang ini diberi uang Rp 50, Rp 100, Rp 200 saja hampir bisa ditebak bakalan ngambek atau menangis.

Kembali ke masalah belanja. Pastikan harga yang tertera pada label harga diketik dengan benar untuk menjumlahkan semua barang yang dibeli. Termasuk diskon-diskonnya. Jangan sampai dompet kebobolan karena tertarik dengan barang diskon, padahal awalnya tidak ada rencana membelinya. Dengan alasan untuk cadangan, mumpung ada diskon. Tapi ternyata ketika bayar di kasir barang tersebut tidak dipotong harga. Nyesel nggak tuh.

Dengan kalkulator HaPe bisa langsung di-cek&ricek jika di kasir ada perbedaan jumlah belanjaan. Tapi sekedar masukan, tak perlu ditunjukkan kalau kita juga menghitung belanjaan dengan kalkulator HaPe. Cukup kita sendiri yang tahu. Kalau ada perbedaan, kita tinggal protes dan minta si kasir untuk memeriksa harga barang yang tidak sesuai.

Hahahaha…

Kalau sudah ribet begini, mau pilih belanja di mana? Di tempat yang adem tapi rumit menghitungnya karena di akhir penjumlahan belanja juga masih dibebani pajak beberapa persen. Atau di warung dan toko kelontong biasa yang sederhana dan tanpa diskon tapi harganya juga lugas, dan pembeli pun tidak dikenai pajak barang belanjaan.

Putuskan sendiri ya…

Pak Kaji

BY i-we IN , , No comments

Bermimpi jadi pengusaha sukses seperti Pak Kaji, tetangga rumah di kampung saya yang rumahnya luas serta dipenuhi barang-barang dan peralatan usahanya. Belum lagi si Andi, Yono, Joko dan teman lainnya yang sering berkumpul di halaman rumah Pak Kaji. Teman-temanku yang sebelumnya menganggur tak punya pekerjaan atau setelah lulus sekolah tidak melanjutkan pendidikan itu bisa bekerja dan mencari uang di sana.

Selain itu, rumah Pak Kaji juga dihuni oleh beberapa keponakannya yang telah ditinggalkan orangtua mereka sebagai anak yatim. Pada waktu-waktu tertentu, rumah Pak Kaji pun akan banyak dikunjungi oleh warga kampung sekitar untuk menerima "sesuatu" darinya.

Kesuksesan usaha Pak Kaji ternyata bisa dirasakan oleh keluarga, kerabat, tetangga dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Sebuah kesuksesan seorang Pengusaha Muslim yang membuat saya berharap dapat mengikuti jejaknya.

Dan telah berjalan beberapa tahun yang lalu, Pak Kaji meninggalkan keluarga, tetangga dan juga karyawan-karyawannya. Ia telah tiada.

Pak Kaji dan juga Bu Kaji merupakan sebuah gelar di kampung berbahasa 'ngapak' yang diperuntukkan bagi orang yang telah menunaikan ibadah haji ke tanah suci Makkah Al Mukarromah. Suatu hal yang lumrah dan biasa di satu daerah, bisa saja menjadi aneh atau unik di daerah lainnya.

Dalam suatu kreatifitas ide menulis, hal itu juga bisa jadi inspirasi bagi siapapun untuk membuat "sesuatu" tersebut dipergunakan sebagai judul tulisan ataupun dipergunakan sebagai nama sebuah lembaga. Di zaman serba online seperti sekarang ini, keunikan itu bisa digunakan sebagai nama atau alamat website. Misalnya, www.pak-kaji.com

Nah, hal-hal unik lain apa lagi yang ada di daerah kita masing-masing ?